Pengantar
Dalam sistem ERP Manufacturing, Bill of Materials (BOM) adalah fondasi utama yang menentukan bagaimana sebuah produk jadi dirakit dari bahan baku dan komponen lainnya. Pemahaman yang tepat tentang struktur BOM sangat penting untuk efisiensi produksi, pelacakan inventaris, dan kepatuhan audit.
Artikel ini membahas dua pendekatan umum dalam struktur BOM: Single-Level BOM dan Multi-Level BOM, serta praktik terbaik dalam implementasinya.
Jenis Struktur BOM
Single-Level BOM (Tanpa WIP/Sub-Assembly)
- Definisi: Produk jadi dirakit langsung dari bahan baku tanpa tahapan barang setengah jadi (WIP).
- Contoh: Kursi dirakit langsung dari kayu, sekrup, dan cat.
Karakteristik:
- Sederhana dan mudah dikelola.
- Cocok untuk proses produksi yang cepat dan tidak kompleks.
- Tidak mendukung pelacakan tahapan produksi secara rinci.
Multi-Level BOM (Dengan WIP/Sub-Assembly)
- Definisi: Produk jadi terdiri dari bahan baku dan komponen WIP yang memiliki kode tersendiri.
- Contoh: Sepeda dirakit dari rangka (WIP), roda (WIP), dan komponen akhir lainnya.
Karakteristik:
- Lebih fleksibel dan modular.
- Mendukung pelacakan proses bertahap dan audit trail.
- Cocok untuk produk kompleks dan proses produksi berskala besar.
Best Practice Implementasi BOM dalam ERP
1. Identifikasi Struktur Produk
- Gunakan Single-Level BOM untuk produk sederhana.
- Gunakan Multi-Level BOM untuk produk dengan proses bertahap atau sub-komponen yang diproduksi terpisah.
2. Tetapkan Kode WIP Secara Jelas
- Buat kode unik untuk setiap barang setengah jadi agar mudah dilacak dalam inventory dan laporan produksi.
3. Integrasi dengan Routing dan Work Center
- Hubungkan BOM dengan proses kerja (routing) dan lokasi kerja (work center) untuk efisiensi operasional.
4. Gunakan Versi BOM dan Approval Workflow
- Kelola perubahan desain dengan versi BOM.
- Terapkan proses persetujuan sebelum BOM digunakan dalam produksi.
5. Visualisasi dan Dokumentasi
- Gunakan ERP yang mendukung tampilan grafis BOM (visual BOM).
- Dokumentasikan struktur BOM dalam SOP dan panduan teknis untuk tim produksi dan audit.
Kesimpulan
Pemilihan struktur BOM yang tepat sangat memengaruhi efisiensi produksi, akurasi pelacakan, dan kepatuhan terhadap standar operasional. Dengan memahami perbedaan antara Single-Level dan Multi-Level BOM serta menerapkan praktik terbaik, perusahaan manufaktur dapat membangun sistem ERP yang scalable, transparan, dan siap untuk audit.
